Michael Jackson official website | Members area : Register | Sign in

Kematian Michael Jackson Bukan Hanya Karena Overdosis Propofol

22 October 2011

Share this history on :
Menurut saksi ahli, Dr. Steven Shaver, obat Propofol baru bisa menjadi racun mematikan jika diinjeksi dan dikombinasikan dengan obat pereda nyeri Lorazepam.

Pernyataan mengejutkan muncul saat sidang kasus dugaan pembunuhan pada Michael Jackson yang digelar di pengadilan Los Angeles, Kamis, 20 Oktober. Seorang saksi ahli bidang Propofol, Dr. Steven Shafer, mengatakan bahwa darah Michael mengandung lebih banyak obat penenang Lorazepam dibandingkan jumlah yang diakui dokter pribadi Michael, Dr. Conrad Murray.

Tak hanya itu, Dr. Steven juga mengungkapkan bahwa sangat tak mungkin obat Propofol bisa berakibat fatal jika ditelan tanpa dikombinasikan dengan obat pereda nyeri. Dari analisa Steven, Propofol bisa mematikan jika diinjeksi lewat cairan dan dikombinasikan dengan Lorazepam. Kombinasi kuat antara cairan Propofol dan Lorazepam-lah yang memicu kematian Michael.

Ia kemudian menjelaskan kalau sangat sulit bagi Michael untuk melakukannya sendiri mengingat Murray hanya meninggalkan penyanyi berusia 50 tahun itu selama beberapa menit. "Kemungkinan untuk menginjeksi obat Propofol secara langsung sangat ekstrim. Kamu tak akan berani mencoba menginjeksikannya ke pembuluh darah dan kemudian meleset," kata Steven.

Kesaksian Steven ini memberatkan Conrad. Pasalnya, Conrad bersikeras kalau dia hanya memberikan satu dosis Propofol dan 4 mg Lorazepam. Sementara pengacara Conrad mengajukan pembelaan kalau Michael-lah yang justru menambahkan dosis obatnya tanpa sepengetahuan Conrad.

"Benarkah darah Michael Jackson terbukti mengandung lebih dari 4 mg Lorazepam?" tanya Jaksa Penuntut David Walgren. "Tentu saja," tegas Steven.

Masih ada waktu beberapa minggu lagi untuk menentukan nasib Conrad. Jika terbukti bersalah, ia akan diganjar hukuman penjara 4 tahun dan ijin praktek dokternya dicabut.
Thank you for visited me, Have a question ? Contact on : youremail@gmail.com.
Please leave your comment below. Thank you and hope you enjoyed...

0 komentar:

Post a Comment